Jakarta, 9 Oktober 2023 – Kegiatan stadium general merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Prodi Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan Bapak Drs. Wawan Sofwanudin, M.Pd., selaku narasumber utama. Beliau merupakan Subkord Urusan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dalam kesempatan ini, Pak Wawan menyampaikan materi mengenai “Implementasi Kebijakan pada Satuan Pendidikan Non Formal dan Informal dalam Menggagas Masyarakat Peduli dan sadar Lingkungan”.
Pada awal pemaparan, beliau mengawali dengan memperkenalkan program dan regulasi dalam lingkup Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dinas Pendidikan memberikan gambaran kepada para Mahasiswa mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Pendidikan Masyarakat. Regulasi baru yang muncul tidak lagi membedakan antara jalur pendidikan formal dan nonformal informal. Hal ini mengantarkan pada 4 (empat) tantangan lain, yaitu:
- Rendahnya jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Persentase lulusan dari peserta pendidikan non formal masih sangat rendah
- Terbatasnya sarana dan prasarana di satuan pendidikan non formal
- Tidak adanya Ujian Nasional yang menyebabkan data pokok pendidikan yang tidak memadai
Tantangan ini dihadapkan pula dengan tantangan lingkungan di DKI Jakarta. Kondisi lingkungan dengan tingkat polusi yang tinggi mendorong berbagai upaya satuan pendidikan untuk turut berkontribusi mengurangi emisi. Kesadaran lingkungan harus dipupuk melalui pendidikan masyarakat untuk menciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan. Sekolah dapat membentuk kebiasaan positif dalam menghemat energi, mengurangi limbah, dan menggunakan sumber daya dengan baik. Satuan pendidikan dapat mengajarkan pentingnya tanggung jawab sosial terhadap lingkungan.
Dinas pendidikan memiliki cara dalam membantu meningkatkan kesadaran lingkungan di satuan pendidikan. Cara pertama adalah dengan menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk siswa dan guru tentang isu-isu lingkungan. Kedua, mengundang ahli lingkungan untuk memberikan kuliah tamu. Ketiga, menggunakan teknologi untuk memantau dan mengelola konsumsi energi dan air di sekolah. Keempat, menggunakan platform online untuk mengedukasi dan melibatkan siswa dalam proyek-proyek lingkungan. Kelima, memasukkan mata pelajaran lingkungan ke dalam kurikulum. Kegiatan praktik seperti penghijauan dan pengelolaan sampah perlu dilakukan di sekolah. Penerapan praktik lingkungan yang baik di sekolah, seperti penggunaan energi yang efisien dan pengelolaan limbah yang benar perlu didukung dengan kurikulum yang memadai. Keenam, mengorganisir kegiatan sosial dan proyek-proyek lingkungan yang melibatkan siswa secara aktif. Terakhir, memberikan penghargaan bagi upaya lingkungan yang berhasil dilakukan oleh siswa.
Di sesi terakhir, beliau menekankan bahwa Visi Dinas Pendidikan DKI Jakarta, yaitu mewujudkan pendidikan tuntas dan kualitas untuk semua perlu didukung oleh seluruh pihak. Melalui kegiatan stadium general ini, kerjasama Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan akademisi dan Satuan Pendidikan Non Formal dapat semakin optimal.