Tagana Masuk Sekolah: Edukasi Mitigasi Bencana untuk Generasi Muda bagi Siswa-Siswi SDN Cipinang Muara 01

Gambar 1. Potret mahasiswa bersama tim Tagana dan siswa-siswi serta para guru SDN Cipinang Muara 01 setelah kegiatan sosialisasi mitigasi bencana

 Cipinang Muara, Jatinegara, 15 November 2024 – Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta yang sedang menjalani kegiatan magang mandiri di Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur mengikuti kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) bersama dengan tim Tagana Jakarta Timur yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial RI. Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana sejak usia dini, Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengadakan program Tagana Masuk Sekolah di SDN Cipinang Muara 01. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada siswa-siswi tentang pentingnya mitigasi bencana serta tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi situasi darurat. Kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang lebih 100 siswa-siswi dari berbagai tingkatan kelas. Melalui pendekatan interaktif, para siswa-siswi diajak untuk memahami sebab akibat dari tahapan mitigasi bencana, yaitu pra, kejadian, dan pasca bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran, serta dilatih cara perlindungan diri dalam menghadapi bencana.

Gambar 2. Siswa-siswi sedang bermain games menempel kalimat yang berisi sebab akibat terjadinya bencana ke papan yang bertuliskan tahapan mitigasi, yaitu pra, kejadian, dan pasca bencana

 Sebagai bagian dari rangkaian program Tagana Masuk Sekolah, siswa-siswi SDN Cipinang Muara 01 diajak untuk mengikuti games interaktif yang mengajarkan tahapan sebab akibat dari mitigasi bencana. Dalam games ini, siswa-siswi diminta menempelkan kalimat ke papan yang terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu pra, kejadian, dan pasca bencana. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan konsep mitigasi bencana dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Melalui games ini, siswa-siswi dapat belajar mengidentifikasi penyebab bencana, memahami dampaknya, serta mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risikonya.

Gambar 3. Tim Tagana Jakarta Timur sebagai fasilitator sedang menunjukan cara perlindungan diri saat kejadian bencana gempa bumi

Tim Tagana Jakarta Timur memberikan edukasi demonstrasi secara langsung kepada siswa-siswi SDN Cipinang Muara 01 mengenai cara perlindungan diri saat terjadi bencana gempa bumi. Dalam sesi ini, fasilitator dari Tagana memperagakan langkah-langkah penting untuk melindungi diri, seperti berlindung di bawah meja, kursi, atau menjauh dari benda-benda berbahaya, dan mencari tempat yang aman saat gempa berlangsung. Demonstrasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman praktis kepada siswa-siswi tentang tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat. Dengan panduan yang jelas dan demonstrasi yang mudah diikuti, siswa diajak untuk mempraktikkan cara melindungi diri dengan benar dalam menghadapi risiko gempa.

Gambar 4. Penyerahan bingkai penghargaan dari tim Tagana kepada kepala sekolah SDN Cipinang
Muara 01

Sebagai bentuk penghargaan atas kerjasama yang solid dalam pelaksanaan program Tagana Masuk Sekolah, Tim Tagana Jakarta Timur memberikan bingkai penghargaan kepada Kepala Sekolah SDN Cipinang Muara 01, Lely Fawziah. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas peran besar sekolah dalam mendukung program edukasi kesiapsiagaan bencana bagi siswa-siswi. Penyerahan penghargaan dilakukan dengan penuh rasa terima kasih atas dedikasi sekolah yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan yang sangat bermanfaat. Kepala Sekolah SDN Cipinang Muara 01, Lely Fawziah, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim Tagana Jakarta Timur atas pelatihan dan edukasi yang telah diberikan, yang tidak hanya meningkatkan kesadaran siswa-siswi terhadap bencana, tetapi juga membantu mereka mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat. Diharapkan dengan pemberian penghargaan ini, kerjasama antara pihak sekolah dan lembaga terkait seperti Tagana dapat terus berkembang, menciptakan lingkungan yang lebih siap menghadapi bencana, dan membekali generasi muda dengan keterampilan hidup yang berharga.

 

Artikel ditulis oleh: Rifdatul Ariqoh, Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Angkatan 2022