Magang Mahasiswa Pendidikan Masyarakat: Persiapan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR untuk Sejuta Akseptor di Provinsi DKI Jakarta

DKI Jakarta, 29 Mei 2024,  Nurul Azima – Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta menggelar serangkaian kegiatan persiapan untuk mewujudkan program Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) dalam upaya mencapai target sejuta akseptor di Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak terkait guna memastikan kualitas dan efektivitas layanan yang lebih baik dan merata bagi masyarakat. Integrasi layanan keluarga berencana dengan kesehatan reproduksi melibatkan upaya gabungan untuk memberikan akses yang lebih baik dan lebih luas kepada masyarakat terhadap informasi dan layanan yang berkaitan dengan perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi.

Kegiatan persiapan pertama dilaksanakan pada 27 Mei 2024 di Ruang Rapat Lt. 3 Gedung DPPAPP Provinsi DKI Jakarta dengan agenda “Rapat Persiapan Pelaksanaan KB Melalui TNI Manunggal KB Kesehatan”. Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan TNI dari masing-masing wilayah di Provinsi DKI Jakarta, Ikatan Bidan Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas PPAPP, dan bidan. Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam upaya merangkul mitra-mitra yang akan membantu menyukseskan layanan yang akan diberikan kepada keluarga di DKI Jakarta dengan menyusun strategi dan langkah operasional yang sinergis.

Kegiatan kali ini dilaksanakan di Hotel Best Western, Ruang Cerana Lt. 3 dengan agenda “Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR di Provinsi DKI Jakarta”. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan TNI dari setiap wilayah Provinsi DKI Jakarta, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi DKI Jakarta, pendiri Perempuan Sadar Vagina (PSV), Remaja Perempuan Sadar Vagina (RPSV), Suku Dinas Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pemateri pada acara ini adalah dr. Ferri WWP, SpOG, Mkes dari TNI AD, Kesdam Jaya, RS Tk II Ridwan Mureksa, yang menyampaikan topik “Peran TNI AD dalam Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di DKI Jakarta”. Selain dr. Ferri, Monika Yaniwati PM, Ketua Subkelompok Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di DPPAPP DKI, juga memberikan materi terkait “Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR DKI Jakarta”.

dr. Ferri menyampaikan bahwa, “Untuk meningkatkan layanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi di DKI Jakarta, TNI bekerja sama erat dengan berbagai instansi terkait. Kerjasama ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan, serta menyelaraskan program-program yang ada. Kolaborasi TNI mencakup Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Puskesmas, Posyandu, dan organisasi masyarakat. Melalui koordinasi yang efektif, TNI mampu mengakses area-area yang sulit dijangkau oleh instansi pemerintah lainnya dan menyediakan layanan yang komprehensif. Bentuk kolaborasi ini meliputi pelatihan kader, penyediaan alat kontrasepsi, safari KB, serta konseling dan edukasi bagi warga. Dengan kerjasama yang kuat, TNI mampu secara signifikan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan KB serta kesehatan reproduksi di DKI Jakarta.”

Ibu Monika Yaniwati PM dalam paparannya menyampaikan latar belakang dari pentingnya Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR Bersama Mitra Kerja di Wilayah Khusus Provinsi DKI Jakarta tahun 2024. Untuk meningkatkan pencapaian program Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR) di DKI Jakarta, diperlukan kebijakan dan strategi yang komprehensif. Kegiatan fasilitasi, intensifikasi, dan integrasi layanan KB dan KR di wilayah khusus diharapkan dapat meningkatkan akses, kualitas, dan partisipasi KB di provinsi ini. Dukungan dari mitra kerja sangat dibutuhkan untuk mendukung intensifikasi dan integrasi pelayanan KB dan KR. Optimalisasi peran mitra kerja dengan memanfaatkan momentum kegiatan yang ada akan membantu mencapai target layanan KBKR di setiap wilayah. Pelayanan KB dan KR tidak akan berhasil tanpa dukungan mitra kerja strategis yang menyediakan fasilitas, sarana, prasarana, dan sumber daya manusia yang esensial bagi pengelola program dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota.

Tidak hanya latar belakang tersebut, Ibu Monika juga menyampaikan target pelayanan KB DKI Jakarta tahun 2024 hingga hari ini berjumlah 131 dari semua jenis kontrasepsi. Beliau juga menyampaikan Rencana Kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR dengan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) berdasarkan hasil audiensi BKKBN dengan Jajaran Aster KASAD pada tanggal 1 Februari 2024 di Mabes TNI AD, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan KB dalam rangka TMMD dengan jadwal per provinsi sebagai berikut:

  1. Jakarta Timur: Selasa, 4 Juni 2024, Integrasi dengan PSA dan TMMD ke-120 dan Pembukaan TMKK.
  2. Jakarta Utara: Bulan Juli, Integrasi dengan TMMD ke-121.
  3. Jakarta Selatan: Bulan September, Integrasi dengan Hari Kontrasepsi Sedunia..
  4. Jakarta Pusat: Bulan Oktober, Integrasi dengan MMD ke-122 dan Penutupan TMKK.
    Dengan langkah-langkah strategis dan kolaborasi yang solid, Dinas PPAPP Provinsi.

DKI Jakarta bersama mitra kerja berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan KR. Melalui kegiatan intensifikasi dan integrasi ini, diharapkan tercapai target sejuta akseptor, memberikan dampak positif bagi kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga di seluruh wilayah DKI Jakarta. Upaya ini menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan layanan yang lebih baik dan merata bagi seluruh masyarakat.

Penulis berkesempatan magang di Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam persiapan menuju sejuta akseptor melalui intensifikasi dan integrasi pelayanan KBKR di DKI Jakarta. Aktivitas magang mencakup berbagai tugas seperti membantu pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, mengumpulkan data akseptor dan jenis kontrasepsi, mengorganisir logistik, serta dokumentasi dan sosialisasi kesehatan reproduksi. Melalui peran ini, penulis tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga turut berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan KBKR untuk mencapai target sejuta akseptor.

Pendidikan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. Program KBKR diharapkan membantu masyarakat memahami informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi.