Para Mahasiswa Pendidikan Masyarakat TA. 2020 yang sedang melakukan PKL di PPSW berkesempatan untuk turut serta dalam kegiatan Akademi Paradigta pada tanggal 14 September 2023. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tema ”Membangun Gerakan Sosial Pembaharu yang Inklusif”. Penyelenggaraan kegiatan ini didasari atas sebuah pemikiran kritis terhadap kondisi Perempuan di Indonesia.
Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, Perempuan Indonesia masih dianggap makhluk lemah dengan status dibawah laki-laki, sehingga sering mengalami ketidakadilan. Ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan ini ditunjukkan dengan beban ganda yang dialami Perempuan. Perempuan seolah bertanggung jawab sendiri dalam urusan domestik, sekaligus berperan di luar keluarganya.
PPSW Jakarta menyadari kondisi ini. Mengurangi kesenjangan laki-laki dan perempuan dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan. Salah satu yang dilakukan oleh PPSW adalah memulai penyadaran peran Perempuan dalam keluarga.
Pelatihan Akademi Paradigta difasilitasi oleh 3 orang mentor dan seorang Koordinator dari PPSW, yaitu Ibu Tiyas. Materi pertama yang disampaikan adalah mengenai konsep keadilan dalam keluarga. Para peserta mengisi seluruh tabel aktifitas harian kemudian menganalisis siapa yang beban kerjanya paling berat. Selanjutnya peserta membuat komitmen perubahan yang akan dilakukan.
Gambar 1. Paparan dari Ibu Tiyas, selaku koordinator PPSW Jakarta
Materi kedua mengenai realita Keluarga Indonesia. Pada sesi ini, para peserta atau akademia menganalisis berbagai realita yang ada dalam keluarga, mulai dari kekuatan, kelemahan, hingga hambatan.
Gambar 2. Aktifitas Para Akademia Menuliskan Perannya di Dalam Keluarga
Selama kegiatan, para akademia sangat antusias. Materi-materi yang disampaikan secara sederhana mampu meningkatkan rasa ingin tahu para akademia. Para akademia pun merasa percaya diri mengenai perannya dalam keluarga, bahkan termotivasi untuk menjadi pemimpin perubahan. Para akademia menyadari bahwa perannya di keluarga sangat penting. Perempuan atau ibu memegang peranan kunci dalam menumbuhkan generasi-generasi muda pembaharu.
Gambar 3. Foto Bersama Mentor, Mahasiswa, dan Para Akademia
Harapan kegiatan ini adalah para akademia dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di lingkungan keluarga. Para akademia diharapkan memiliki kepercayaan diri untuk menyampaikan pikiran dan pendapatnya di keluarga maupun dalam forum. Komunikasi dengan keluarga menjadi lebih baik dan keluarga menjadi lebih harmonis, ada pembagian peran yang lebih adil antara suami dan istri, dan ada perubahan dalam pola asuh anak, tidak lagi menggunakan ceramah dan perintah namun dengan mengajak anak untuk turut serta membuat aktifitas bersama yang mereka sukai. Perubahan juga terjadi di lingkungan masyarakat, suara perempuan mulai di dengar, berbagai kegiatan pun sudah melibatkan perempuan.