Pengimplementasian Konsep RAN-PIJAR dalam Bentuk Penyuluhan Anti Bullying di SDN 06 Petojo Selatan, Jakarta Pusat sebagai Usaha Menciptakan Lingkungan Ramah Anak

Mahasiswa/I Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ berkolaborasi dengan Deputi VI Kemenko PMK

 untuk menyelenggarakan Penyuluhan Program RAN PIJAR sebagai bentuk upaya Pemerintah guna menciptakan Lingkungan Ramah Anak

JAKARTA, 5 Oktober 2023 – Melalui keikutsertaan dalam Rapat Koordinasi terkait Program Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja atau disingkat RAN PIJAR yang disusun oleh Kemendikbudristek dan lebih dari 20 K/L lainnya. Mahasiswa/I Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ bersama dengan Unit Pendidikan Dasar dan Menengah (PDM) Deputi VI, Kemenko PMK menyusun materi terkait isu-isu yang ada pada program ini. Terdapat 11 isu penting yang diharapkan oleh Kemendikbudristek untuk bisa segera disosialisasikan kepada masyarakat, poin 1-4 terkait kesehatan fisik anak dan remaja, poin 5-10 terkait kehidupan sosial anak dan remaja serta poin 11 terkait pendidikan khusus bagi anak dan remaja.

Berdasarkan pembagian 3 kelompok tersebut, mahasiswa/I prodi Pendidikan Masyarakat UNJ memutuskan untuk membawakan materi terkait kehidupan sosial anak dan remaja (poin 5-10) untuk disosialisasikan kepada murid disekolah.

         Anti Bullying menjadi salah satu materi yang sudah dibawakan oleh mahasiswa/I kepada siswa/I di SDN 06 Petojo Selatan, Jakarta Pusat. Karena berdasarkan urgensitasnya saat ini praktik bullying ataupun kekerasan di sekolah masih sering terjadi, Sudah banyak kasus Bullying yang viral dan bahkan menyebabkan kematian bagi korban. Tujuan penyuluhan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa/i tentang bahaya bullying bagi korban dan cara pencegahan agar tidak terjadi bullying dilingkungan sekolah dan juga masyarakat.

         Kegiatan penyuluhan ini tidak selesai dalam satu pertemuan saja, masih ada sekitar 3-4 pertemuan yang akan dilakukan. Hal ini bertujuan agar siswa/I disekolah tersebut bisa lebih peduli terhadap isu yang ingin disampaikan dalam penyuluhan ini dan dengan diadakannya beberapa kali pertemuan, siswa/I juga merasa lebih dekat dengan keberadaan mahasiswa/i

UNJ dan mampu membangun kepercayaan mereka kepada orang lain diluar keluarganya, bahwa ada orang lain yang peduli terhadap diri mereka serta mau memperhatikan perkembangan dari segi sosial. Sehingga apabila jika suatu saat ada pengalaman kurang baik yang dialami, mereka bisa segera disampaikan kepada orang lain yang mereka percaya (penyuluh ataupun guru). Diharapkan siswa/I ini bisa lebih peduli dan sadar bahwa dirinya dan teman-temannya adalah berharga sehingga tidak ada satupun orang yang boleh membuat mereka merasa tidak berharga. Dengan dimulainya penanaman kepedulian dan kesadaran ini, sangat mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang ramah anak (anti kekerasan).