Gambar 1. Potret mahasiswa tengah mengikuti kegiatan P2K2
RW 01 Klender, Jatinegara, 2 Oktober 2024 – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta yang tengah menjalani program magang dengan mengikuti kegiatan P2K2. Kegiatan P2K2 ini berfokus pada pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang merupakan bagian dari Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengelola aspek-aspek kehidupan. Program ini juga bertujuan agar penerima manfaat PKH dapat mengelola sumber daya yang mereka miliki dengan lebih baik, serta menerapkan pola hidup sehat dan mendidik anak-anak dalam lingkungan yang lebih mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
Gambar 2. Pemdamping PKH dan Mahasiswa magang tengah memberikan sosialisasi
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa magang bekerja sama dengan pendamping sosial dari Kementerian Sosial untuk mendampingi masyarakat serta mahasiswa magang berperan aktif dalam memberikan motivasi, mendampingi peserta selama sosialisasi, dan memfasilitasi diskusi untuk memastikan materi diterima dengan baik oleh warga. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan sosialisasi dilakukan dengan menyampaikan materi edukatif dari 6 modul yang sudah disiapkan dari Kementerian Sosial. Modul yang digunakan yaitu modul pengasuhan dan pendidikan anak, modul ekonomi keluarga, modul kesehatan dan gizi, modul perlindungan anak, modul lansia dan disabilitas, dan modul stunting.
Program ini diadakan setiap 1 bulan sekali dan materi setiap modul berbeda-beda. Model pendekatan yang digunakan adalah model pendekatan partisipatif yang mengutamakan interaksi aktif antara warga dengan pendamping PKH. Warga RW 01 Klender, dengan mayoritas merupakan penerima manfaat dari PKH, menyambut dengan baik program P2K2 ini. Sebagai wilayah yang padat penduduk dengan tantangan ekonomi, banyak keluarga yang merasa terbantu dengan adanya sosialisasi dan dukungan dari mahasiswa magang dan pendamping sosial. Meskipun terdapat hambatan seperti warga yang kurang fokus mendengarkan materi yang sedang disampaikan, kemudian tempat sosialisasi yang kurang layak, dan masih terdapat penerima manfaat yang sibuk sering tidak datang untuk sosialisasi.
Gambar 3. Penerima manfaat sedang sesi diskusi
Selain itu, tantangan lainnya adalah kurangnya waktu atau perhatian dari peserta yang harus berhadapan dengan masalah kehidupan sehari-hari, seperti kebutuhan ekonomi atau pekerjaan. Hal ini bisa mengurangi tingkat partisipasi dan fokus peserta selama kegiatan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan fleksibilitas dalam jadwal kegiatan, serta pendekatan yang lebih personal dan menyeluruh agar warga dapat lebih mudah terlibat dan menerima manfaat dari program yang diselenggarakan. Secara keseluruhan, magang ini memberikan pengalaman langsung yang berharga bagi mahasiswa dalam mengelola program sosial dan mendukung warga agar lebih mandiri serta sejahtera. Program ini diharapkan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka.
Artikel ditulis oleh Bunga Azalia Sawitri Ramadhini, Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Angkatan 2022