PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI; DARI BUKU KE BIG DATA DAN DARI RAK BUKU KE REVOLUSI TEKNOLOGI

Perkembagan teknologi dan arus informasi yang semakin cepat dan pesat ini, menumbuhkan program studi studi baru yang semakin bervariatif, salah satunya ialah program studi perpustakaan dan sains informasi. Program studi ini lahir sebagai salah satu Solusi untuk membentuk generasi yang melek secara literasi dan informasi digital. Sebagaimana yang kita tahu, informasi yang makin marak beredar menimbulkan banyak hoax dan misinformasi di sekitar kita, maka program studi ini merupakan program studi yang relevan di era modern ini, Dimana kebutuhan akan pengelolaan informasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan dari berbagai sektor, termasuk Pendidikan, pemerintahan hingga industri kreatif.

Program studi perpustakaan dan sains informasi ini kini mulai banyak ditawarkan oleh berbagai perguruan tinggi diseluruh dunia termasuk didalamnya perguruan tinggi terkemuka, dengan mengedepakan pendekatan praktis dan teoritis untuk dapat menciptakan tenaga profesional di bidang informasi. Perpustakaan Sains dan informasi sendiri lahir pada awalnya dengan nama Ilmu Perpustakaan Dimana ilmu ini merupakan bidang ilmu interdisipliner yang menggabungkan beberapa keilmuan diantaranya ilmu sosial, ilmu hukum dan ilmu terapan. Ilmu perpustakaan sendiri memperlajari cara pengumpulan, pengorganisasian, pengawetan dan penyebarluasan informasi serta sumbernya yang ada pada suatu perpustakaan, serta berkaitan pula dengan nilai ekonomi dan politis.

Secara umum, ilmu perpustakaan sendiri lahir pada tahun 1880an di Amerika Serikat yang kemudian berkembang dan dikembangakan oleh ALA (American Library Association). Ilmu Perpustakaan mulai berkembang menuju modernitas pada tahun 1950 setelah munculnya ilmu informatika yang memanfaatkan ilmu computer, komunikasi, administasi bisnis, matematika, psikologi, filsafat dan juga Bahasa. Ilmu perpustakaan modern kemudian mulai menekankan pada pemanfaatan teknologi yang menghubungakan antara sumber daya manusia dan komputerisasi.

Di Tengah gelombang Revolusi Industri 4.0, konsep dari perpustakaan sendiri telah meluas. Perpustakaan tidak lagi hanya mengelola koleksi fisik namun perpustakaan yang disebut modern kini mengandalkan teknologi semacam big data, ataupun kecerdasan buatan (AI) dan internet untuk menyediakan jasa akses informasi yang lebih luas dan juga lebih cepat. Big data sendiri menjadi elemen penting dalam memahami pola dalam melakukan pencarian informasi pemustaka, hingga dapat merancang koleksi yang lebih relevan hingga memprediksi tren literasi yang akan mendatang.

Transformasi pada dunia perpustakaan ini juga kemudian mengubah peran pustakawan, yang tadinya merupakan pengelola bahan Pustaka, kini pustakawan juga dituntut untuk menjadi ahli informasi yang juga harus memahami pengelolaan data, sistem informasi, maupun teknologi digital. Keahlian seperti coding serta analisis digital menjadi salah satu bagian tugas yang penting bagi pustakawan modern, para pustakawan ini tidak hanya membantu menemukan informasi, tetapi juga menciptakan Solusi inovatif untuk akses informasi di era digital.

Progam Studi Perpustakaan dan Sains Informasi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjadi salah satu garda depan dalam mempersiapkan generasi baru di bidang perpustakaan modern. Dengan salah satu visinya yang menjadi program studi berkelas dunia, maka prodi Perpustakaan dan Sains Informasi berfokus pada integrasi ilmu perpustakaan tradisional dengan teknologi informasi modern. Mahasiswa pada program studi ini diajak untuk mempelajari cara mengelola informasi dengan menggunakan pendekatan modern, diantaranya melalui proyek-proyek kolaborasi dengan perpustakaan. Dengan demikian mahasiswa tidak hanya sekedar memahami teori namun juga memiliki keterampilan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Perpustakaan kini juga memanfaatkan socia media dan platform digital untuk menjangkau pemustaka lebih banyak lagi. Kampanya literasi, webminar hingga mobile app menjadi beberapa sarana baru dalam memperluas akses informasi. Hal-hal tersebut dilakukan demi menciptakan ekosistem perpustakaan yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan Masyarakat yang terus berubah. Transformasi pada keilmuan perpustakaan ini menegaskan bahwa peran perpustakaan tetap relevan di Tengah aruh digitalisasi. Dari buku ke big data dan dari rak buku ke revolusi teknologi, perpustakaan modern menjadi jembatan yang menghubungkan antara tradisi dan inovasi. Maka dengan digunakannya teknologi, perpustakaan tidak hanya melayani sebagai penjaga pengetahuan, tetapi juga sebagai pusat pengerak perubahan.