STUDIUM GENERALE : “PENGALAMAN BEKABUNG DAN PENERAPAN TERAPEUTIKNYA” Bersama DR. Dr. Limas Sutanto, Sp.KJ(K), M.Pd.

STUDIUM GENERALE : “PENGALAMAN BEKABUNG DAN PENERAPAN TERAPEUTIKNYA” Bersama DR. Dr. Limas Sutanto, Sp.KJ(K), M.Pd.

STUDIUM GENERALE : “PENGALAMAN BEKABUNG DAN PENERAPAN TERAPEUTIKNYA” Bersama DR. Dr. Limas Sutanto, Sp.KJ(K), M.Pd.

A. Latar Belakang

Sigmund Freud menggambarkan kedukaan sebagai reaksi terhadap kehilangan orang yang dicintai, atau hilangnya beberapa abstraksi seperti kewarganegaraan, kebebasan, ide dan sebagainya. Kehilangan orang yang kita cintai – baik karena kematian maupun kehilangan yang bukan kematian – merupakan pengalaman penuh penderitaan sekaligus pengalaman yang mengubah kita selamanya. Pengalaman kehilangan membantu kita menyadari bahwa bagaimana dunia yang sama selama ini kita tinggali tidak berubah sama sekali namun dunia internal kita seperti sepenuhnya terhenti.

Kita tidak banyak membicarakan kematian. Membahas kematian mungkin sama taboo nya seperti membicarakan seksualitas. Dalam bahasa Zen jepang ada istilah Shoji yang artinya kelahiran kematian. Tidak ada perbedaan antara kematian dan kelahiran, yang satu terhubung dengan yang lain dan keduanya harus kita maknai dengan cara yang setara. Ketidaknyamanan kita membahas kedukaan mungkin karena kita memiliki ambiguitas terhadap kematian; kita pasti mengalaminya, namun kita sama sekali tidak ingin menghadapinya. Karenanya kita tidak benar-benar punya keterampilan bagaimana menghadapi kedukaan dengan cara yang tepat untuk kita.

Karena pengalaman kedukaan adalah pengalaman yang pasti akan dialami oleh setiap orang dari kita, maka kita perlu belajar hidup bersama dengan kedukaan. Itu bukan hal yang mudah, kita perlu bantuan untuk melaluinya. Di sinilah pentingnya peran seorang konselor yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membantu klien menghadapi kedukaan, karena kedukaan yang tidak diproses dan diintegrasikan secara sehat akan menghalangi kita untuk hidup selanjutnya. Dalam rangka memberikan sumbangan terhadap topik yang tidak mudah inilah maka prodi S2BK mengadakan kegiatan Studium general dengan tema ini. Selain itu, kegiatan stadium general ini juga ditujukan sebagai bentuk penyambutan terhadap mahasiswa baru Angkatan 2022.

B. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa Bimbingan dan Konseling maupun praktisi terhadap topik kedukaan dan memberikan wawasan mengenai penanganan terapeutik pada konseli dalam isu kedukaan.

C. Pembicara

Narasumber dalam kegiatan ini adalah DR. Dr. Limas Sutanto, Sp.KJ(K), M.Pd. Beliau adalah :

  • Practicing psychotherapy consultant psychiatrist in Malang.
  • Chair, Psychotherapy Sections + donesian Psychiatric Association, 2010-2017.
  • Coordinator, Division of Psychoanalysis in Psychiatry, Psychotherapy Section, Indonesian Psychiatric Association s since 2017.
  • Member, Psychoanalysis in Psychiatry Section, World Psychiatric Association, since 2016.
  • Member, Psychotherapy Section, World Psychiatric Association, since 2017.

D. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiataan dilaksanakan pada hari senin  tanggal 01 Agustus 2022. Pukul 09.00 – 12.00

Di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Raden Dewi Sartika, Lantai 2, Kampus A, UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur, Indonesia.

E. Peserta

Untuk memfasilitasi kegiatan ini sehingga bisa diakses oleh sebanyak mungkin mereka yang bergerak di bidang bmbingan dan Konseling, maka kegiatan ini dilakukan sengan cara hybrid. Kegiatan luring diperuntukkan bagi mahasiswa S2BK dan kegiatan via Zoom dan Youtube diperuntukkan bagi alumni dan praktisi lainnya. Terdapat 60 orang peserta luring, 40 orang peserta daring dan 100 viewer yang mengakses melalui streaming youtube  (https://bit.ly/RekamanStudiumGeneraleS2BKUNJ)