Relevansi Pendidikan Masyarakat Dengan K-3 : Membangun Pengalaman Dalam Ketatanegaraan Di Indonesia

Jakarta, 1 April 2024 – Salsa Bilah seorang Mahasiswi program studi Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengikuti program magang di sekretariat Jenderal MPR RI. Salsa ditempatkan pada biro Komisi Kajian Ketatanegaraan yang disebut K-3 sebagai unsur pendukung lembaga MPR yang sangat strategis. Tugas utama nya yaitu menyerap dinamika aspirasi Masyarakat dan memberikan masukan pertimbangan saran yang berkaitan dengan sistem ketatanegaraan. Tugas tersebut berkaitan dengan mata kuliah Pendidikan Hak Asasi Manusia, bahwa kebebasan berpendapat dalam kehidupan bermasyarakat diatur dalam undang-undang.

Pada K-3 Kebebasan Berpendapat bagi para komisi pimpinan dalam memberikan saran/masukan dalam membuat Rancangan Undang-Undang (RUU) MPR, dari rapat-rapat yang pernah Salsa ikut, terdiri atas Rapat Pleno K-3 MPR RI yang merupakan wadah tertinggi dalam pengambilan keputusan yang dihadiri oleh seluruh anggota, setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menyampaikan pendapat dalam rangka pelaksanaan tugas sebagai anggota K-3 MPR RI Oleh karenanya, Rapat Pleno adalah cermin demokrasi dengan cara musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan. Dalam pembahasan materi tertentu dapat dilaksanakan Rapat Pleno diperluas dengan mengundang narasumber dari luar yakni para pakar, ahli, pejabat negara, pengusaha, ekonom, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan narasumber terkait lainnya yang dibutuhkan.

Rapat Kelompok K-3 MPR RI merupakan wadah pembahasan lanjutan dari Rapat Pleno setelah membahas tema tertentu. Hasil Rapat Kelompok berupa konsep rumusan yang kemudian disampaikan pada Rapat Pleno untuk mendapatkan persetujuan kesepakatan dari seluruh anggota. Susunan anggota Kelompok dipilih berdasarkan komposisi keterwakilan keanggotaan secara proporsional, lalu yang terakhir ada rapat Tim Perumus K-3 MPR RI merupakan wadah pembahasan lanjutan dalam pelaksanaan tugas kajian yang dilakukan untuk menghasilkan konsep rumusan akhir dari

Relevansi antara  Pendidikan Masyarakat  dengan K-3 yaitu memberikan Penyuluhan dan Pemahaman Publik, K-3 bertanggung jawab untuk menganalisis serta menyusun kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan sistem ketatanegaraan. Dalam menjalankan tugas ini, memastikan pemahaman masyarakat luas terhadap isu-isu ketatanegaraan sangatlah penting. Pendidikan masyarakat memainkan peran penting dalam memberikan penyuluhan, membangun pemahaman, dan memfasilitasi dialog yang sehat antara publik dengan para pembuat kebijakan.

Partisipasi Masyarakat Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh K-3 dapat memiliki dampak langsung pada kehidupan masyarakat. Melalui pendidikan masyarakat, masyarakat dapat lebih memahami bagaimana kebijakan-kebijakan ini memengaruhi mereka secara langsung. Hal ini akan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan serta memberikan umpan balik yang konstruktif kepada K-3. dengan menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat yang berkompeten

Pendidikan masyarakat juga berperan dalam memfasilitasi implementasi kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh K-3. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebijakan-kebijakan ini, pendidikan masyarakat membantu masyarakat dalam mengadaptasi dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. pendidikan masyarakat merupakan elemen yang penting dalam mendukung kinerja efektif dari Komisi Kajian Ketatanegaraan. Melalui upaya pendidikan masyarakat yang baik, K-3 dapat lebih berhasil dalam menyusun RUU yang berdampak positif bagi masyarakat secara luas.

Salsa Sebagai mahasiswi  pendidikan Masyarakat yang magang di K-3  menjadi kesempatan dalam menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal ketatanegaraan. Dengan terlibat langsung dalam proses penyusunan RUU. Salsa akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai isu-isu ketatanegaraan yang relevan. Ini akan membantu Salsa dalam memperluas wawasan dan pemahamannya tentang dinamika politik, hukum, dan sosial di tingkat nasional. Dengan memanfaatkan sepenuhnya kesempatan ini, Salsa dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik.