Press Reales Webinar “Sosialisasi Pentingnya HIV Dasar untuk Generasi Z”

Hari jumat, 26 Mei 2023 kami melakukan program proyek kemanusiaan yang berkolaborasi dengan Jaringan Indonesia Positif dengan membuat sosialisasi yang dilakukan secara online untuk generasi Z. Sosialisasi ini bertujuan generasi Z lebih mengetahui informasi mengenai HIV dasar dengan benar. Sesuai dengan tema “sosialisasi pentingnya HIV AIDS dasar untuk generasi Z”. Fokus pada 2 materi yaitu pencegahan & penanggulangan HIV AIDS pada Gen Z dan kampanye HIV AIDS yang informatif dan efektif bagi Gen Z.

Dengan mengundang pembicara dari Jaringan Indonesia Positif membuat antusiasme peserta yang hadir meningkatkan menjadi 80 orang dari target peserta sosialisasi 50 orang. Rosidin Marshal Alharbi (Ka Marshal) sebagai pembicara materi pertama membahas mengenai pencegahan & penangan HIV pada Gen Z. seperti dengan memberikan pengetahuan kesehatan reproduksi Karena Masih menjadi hal yang tabu untuk di bicarakan di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyak dewasa muda di Indonesia tidak menerima pendidikan kespro yang baik. Hal penting yang disampaikan adalah jika kita tidak membicarakannya, maka tidak seorang pun yang akan melakukannya, tetapi sayangnya kenyataan tidak seperti itu.

Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa 5% pelajar (12-19 tahun) sudah melakukan hubungan seksual (WHO, 2015). Dari jumlah tersebut, 83% sudah melakukan hubungan seksual sebelum berusia14 tahun. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan angka kehamilan tidak diinginkan yang tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2017). Setelah itu memberikan pengetahuan mengenai HIV AIDS dari penyebab, siklus, pengertian HIV AIDS, kekebalan tubuh, dll.

Dan juga beberapa penularan HIV yaitu melalui cairan darah, cairan kelamin, penularan melaui ibu hamil pada saat bayi dikandungan. Hal itu membuat peserta tertarik mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut :

  • Ka misalnya saya berisiko berapa kali saya cek HIV? Jika saya HIV positif apakah anak & istri HIV juga?

Jawab : Cek hiv per 3 bulan sekali setelah orang melakukan hubungan seksual beresiko. Apabila patuh minum ARV dan rajin ke layanan maka anak & istri tidak tertular karena virus akan undetactable.

  • Minimal berapa copy ka untuk VL? Jawab : Di bawah 30 copy sudah undetactable.
  • Bagaimana cara ya ka cara untuk edukasiin ke anak dan remaja tentang hal ini? Jawab : Tergantung kondisi dan strateginya sendiri tetapi harus mengikuti usia dan sikap dari anak
  • Cara mendapatkan PREP gimana ya ka?

Jawab : Datang langsung ke layanan kesahatan bisa di layanan perindo dan beberapa puskesmas dijakarta serta Indonesia yang baru ada di 12 kota dan kabupaten.

Dan materi kedua yang dibawakan oleh Wawa Akwa Reswana (Ka Wawa) mengenai penggunaan media sosial untuk kampanye. Melalui pembahasan hal yang perlu di perhatikan dalam menggunakan media sosial seperti Gunakan media sosial yang efektif dalam menjangkau masyarakat luas. Seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube. Akun media sosial dapat mewakili organisasi maupun pribadi yang menjadi bagian dari organisasi. Gunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, santun dan mengedukasi dan Pasang identitas asli, namun tidak bersifat pribadi.

Selain itu menulis juga perlu menggunakan etika karena Tulisan merupakan media untuk mengomunikasikan gagasan kepada orang lain. Kesalahpahaman mengakibatkan pesan yang hendak disampaikan melalui tulisan tidak mengena. Sehingga tidak menyebabkan beberapa kesalah pahaman yang terjadi. Hal tersebut membuat beberapa peserta antusias unntuk bertanya seperti “apakah kampanye perlu gimik?” dan “apakah Ka Wawa pernah mengikuti kampanye HIV?”.

Menurut ka wawa kampanye boleh menggunakan bahasa gaul tetapi tidak mengandung unsur sara dan gimik masih diperbolehkan asal tidak terdapat unsur sara. Dan Ka Wawa pernah mengikuti kampanye HIV dengan membuat konten video atau long march.

Dalam sosialisasi kami membuka sharing sesion untuk Gen Z tentang pengetahuan HIV AIDS di lingkungan kampus dan sekolah. Agar dapat membuka wawasan agar tidak terjadi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV dapat nyaman melaksanakan aktifitas di masyarakat tanpa takut untuk membuka status.