KEGITATAN PROYEK KEMANUSIAN MBKM PRODI PENMAS FIP UNJ DI LEMBAGA JARINGAN INDONESIA POSITIF

Program Proyek Kemanusian merupakan suatu rangkaian kegiatan MBKM Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ. Pada program ini kami salah satu mahasiswa prodi Pendidikan Masyarakat yang terjun langsung ke Lembaga Swadaya Masyarakat yaitu di Jaringan Indonesia Positif. Kami mengikuti program proyek kemanusian selama kurang lebih tiga bulan lamanya, tepatnya dari tanggal 20 maret hingga 31 Mei 2023.

Jaringan Indonesia Positif merupakan jaringan yang bergerak dalam dukungan advokasi untuk Orang Dengan HIV di Indonesia. Kebijakan Nasional Penanggulangan HIV AIDS pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 tahun 2013, BAB II Pasal 4 Prinsip dan Strategi dalam Penanggulangan HIV dan AIDS dengan kemitraan yang kuat dan pelibatan bermakna dari orang dengan HIV merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk mengubah wajah epidemi. Bahwa pelibatan bermakna orang dengan HIV baik sebagai pendidik sebaya, Konselor sebaya, Pendukung sebaya bahkan sebagai pelaku advokasi mampu mengubah epidemi dan menurunkan stigma dan diskriminasi.

Bahwa pada Juni 2014 sebanyak 21 orang perwakilan dari kelompok Penggagas dan Kelompok Dukungan Sebaya bagi orang dengan HIV dari 21 Provinsi di Indonesia, baik secara individu maupun organisasi sepakat dan berdeklarasi membentuk Jaringan orang dengan HIV & AIDS Di Indonesia. Bahwa kesepakatan ini didasari atas pentingnya keterlibatan Orang dengan HIV untuk menyuarakan kebutuhan melalui advokasi dan bekerja sama secara erat dengan sistem dengan dukungan sebaya orang dengan HIV dalam kerangka Hak Asasi Manusia.

Pada kesempatan kali ini kami selaku salah satu mahasiswa yang melakukan Program Proyek Kemanusian ini berpartisipasi secara langsung terhadap program dan kegiatan yang ada di lembaga JIP ini. Kami yang terdiri dari 5 orang dibagi di beberapa divisi yang ada di JIP ini, Yaitu terdapat di divisi Research Community & Development Media (RnCD-M), divisi Planning Monitoring dan Evaluation (PME), divisi Program dan Advokasi. Pada kesempatan kali ini kami menjelaskan terkait 1 program serta pelaksanaan dan partisipasi yang telah kami ikuti yaitu divisi Program dan Advokasi.

Divisi Program memiliki tugas untuk memastikan terlaksananya program-program yang telah disusun berdasarkan Renstra dan Rencana Kerja Tahunan. Termasuk pelaksanaan program dengan melibatkan komunitas, Pengembangan media informasi strategis, Peningkatan kapasitas, dan sebagainya. Selanjutnya tugas dan peran dari Advokasi yaitu menganalisis kajian, studi, desiminasi dan keterlibatan aktif komunitas untuk membantu pemangku kebijakan dan upaya pemenuhan Hak orang dengan HIV, populasi kunci dan aspek HAM, Gender serta Pendidikan.

Beberapa anggota kelompok kami ikut serta berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan kedua divisi ini. Pada kedua divisi ini kami sedang ikut serta dalam salah satu program yaitu Advocate4Health (A4H) dan Rapid Response Officer untuk kegiatan Lost to Follow Up..

Program USAID-Advocate4Health selama 3 tahun (Okt 2021 – Okt 2024). Program A4H dikembangkan melalui pendekatan community-lead monitoring (CLM) untuk meningkatkan layanan HIV yang disediakan oleh fasilitas kesehatan dalam upaya untuk berkontribusi dalam pengendalian HIV di Indonesia, khususnya di 3 provinsi di Indonesia (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat) terdiri dari 13 Kota/Kabupaten.

Secara spesifik, program ini bertujuan untuk:

  •  Mempertahankan dan memperluas pemantauan dan advokasi yang dipimpin komunitas melalui pengumpulan informasi pasien/komunitas HIV mengenai pengalaman mengakses layanan HIV; dan
  •  Mengkomunikasikan hasil temuan   kepada   pemangku   kepentingan daerah sebagai rekomendasi perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kesinambungan pengobatan.

Area Hasil Utama

  • Memperluas pemantauan layanan HIV yang dipimpin oleh komunitas
  • Mempengaruhi pembuatan kebijakan melalui pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan
  • Meningkatkan advokasi oleh komunitas untuk penggunaan data yang lebih baik

Pada minggu tanggal 29 – 30 Maret 2023 divisi Program & advokasi melalui project Advocate4Health melakukan kegiatan kunjungan bulanan. Kegiatan kunjungan bulanan terbagi di 3 provinsi daerah yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang terdiri dari 13 kota/kab dan 138 faskes. Kegiatan monthly visits dan koordinasi rutin sudah terlaksana di DKI Jakarta, monthly visit merupakan kegiatan kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi di pelayanan kesehatan, baik dari segi petugas kesehatan dan penerima manfaat. Kegiatan Kunjungan Rutin ke Layanan bertujuan untuk mendapatkan gambaran kualitas layanan kesehatan menurut persepsi Penerima Manfaat . Kegiatan kunjungan yang kami lakukan di 2 titik layanan kesehatan yaitu di Puskesmas Kecamatan Kemayoran dan Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.

Kunjungan ke Puskesmas Kecamatan Kemayoran pada tanggal 29 maret 2023

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di PKC Kemayoran merupakan koordinasi antara pihak layanan kesehatan dengan JIP (Jaringan Indonesia Positif), adapun beberapa hal yang kami temukan adalah: 1. Adanya aplikasi HallODHA yang dapat diunduh di playstore

  1. Mobile Visit ialah penempatan titik lokasi yang telah ditentukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat YPJ (Yayasan Pesona Jakarta), dan YIM (Yayasan Inter Medika)
  2. Jumlah pasien -+ 200 orang

Kunjungan ke Puskesmas Kecamatan Tanah Abang pada tanggal 30 maret 2023.

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di PKC Tanah Abang merupakan koordinasi antara pihak layanan kesehatan dengan JIP (Jaringan Indonesia Positif), adapun beberapa hal yang kami temukan ialah:

  1. Program ABAT (Aku Bangga Aku Tau) adalah` kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan ke sekolah menengah atas mengenai sosialisasi pencegahan Sex Bebas, HIV, AIDS, dan Narkoba
  2. MMD (Multi-Month Dispensing), Pelayanan kesehatan melakukan transisi awal 2 bulan menjadi 3 bulan sekali, dengan tujuan mengurangi biaya operasional pasien ke pelayanan kesehatan
  3. Jumlah pasien aktif -+200
  4. Jumlah peningkatan dalam kurung waktu 1 tahun -+ 60 pasien baru