Awali Perkuliahan Semester 117, Prodi Pendidikan Masyarakat Selenggarakan Stadium General Bertajuk Rekayasa Sosial Berbasis Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Jakarta, (29/08) – Prodi Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) kembali menyelenggarakan Stadium General untuk mengawali semester 117. Kegiatan tahunan untuk mengawali semester ganjil di Universitas Negeri Jakarta ini dilaksanakan di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika UNJ. Dihadiri oleh 263 mahasiswa jenjang S1 dan 5 mahasiswa jenjang S2, acara ini sukses mengobarkan semangat kuliah bagi para mahasiswa.

Stadium general merupakan langkah awal untuk membangun iklim belajar, memotivasi, sekaligus memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa. Apalagi setelah dua tahun dilaksanakan secara daring, stadium general kali ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal kembali dunia kampus”, ujar Bapak Sri Koewantono, S.Pd., M.Si., dalam sambutannya selaku Koordinator Prodi S1 Pendidikan Masyarakat.

Selain itu, mahasiswa diingatkan pula mengenai tujuan akhir kuliah. “Para mahasiswa Prodi Pendidikan Masyarakat harus memiliki kerangka identitas dan membentuknya selama perkuliahan. Tujuan akhir mahasiswa Pendidikan Masyarakat sebagai seorang fasilitator professional harus diresapi benar. Fasilitator ini memiliki kemampuan sebagai andragog dan pedagog di lingkungan masyarakat. Jangan sampai lulusan Prodi Pendidikan Masyarakat tidak tahu identitas dirinya”, amanat Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. Fahrurozi, M.Pd.

Identitas mahasiswa Pendidikan Masyarakat dipertajam dengan berbagai kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu yang dirancang oleh Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ adalah kegiatan membangun desa untuk Angkatan 2020. Antusiasme mahasiswa semakin tersulut mendengar pemaparan mengenai program membangun desa. Selama 5 bulan, mahasiswa akan terjun langsung dalam upaya terencana membangun desa binaan UNJ, yaitu Desa Sirnajaya. Kegiatan ini setara dengan 20 SKS mata kuliah terkait.

“Pengalaman belajar merupakan kata kunci untuk menggambarkan kegiatan Membangun Desa”, penjelasan Pak Karta Sasmita, S.Pd., M,Si., Phd. “Kegiatan ini mampu mengasah soft skill kemitraan, kerja sama lintas keilmuan, dan kepemimpinan mahasiswa dalam pengelolaan pembangunan wilayah pedesaan”, lanjutnya.

Studium general penmas 2022

Penyerahan Plakat kepada para narasumber Kegiatan Stadium General Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ 2022

Kegiatan Membangun Desa dikuatkan oleh paparan utama dari Pak Yusmanto, S.Pd., M.T., selaku Sekretaris Kec. Batarujeg, Majalengka. Paparannya mengenai Desa Tematik menegaskan bahwa penguatan desa melalui ekonomi kreatif khas daerah harus dilakukan sebagai upaya resistensi untuk menghadapi Era Society 5.0. “Harus ada pihak yang secara proaktif memberikan kesadaran kepada masyarakat desa untuk menjadi masyarakat 5.0. Masyarakat yang memiliki kemandirian (otonomisasi), antisipatif (disrupsi), dan cermat (digitalisasi)”.

Prof. Dr. Hafid Abbas menambahkan bahwa karakter mahasiswa Prodi Pendidikan Masyarakat dilakukan dengan pendekatan habituasi atau pembiasaan. “Tidak dapat mahasiswa memperoleh keterampilan yang dibutuhkan masyarakat, tanpa terlibat langsung di dalamnya. Terlibat dalam penggalian masalah, menghadapi berbagai kepentingan, dan merancang kegiatan inovatif merupakan beberapa kegiatan utama di program Membangun Desa MKBM di Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ.

Adapun mahasiswa Angkatan 2021 dan 2022 terlibat dalam praktik kerja lapangan yang dirancang oleh Laboratorium Pendidikan Masyarakat (ComEd Lab). Bu Dr. Henny Herawaty BR.D., M.Pd., selaku direktur ComEd Lab menjelaskan bahwa ComEd Lab berperan untuk menjembatani masalah masyarakat dengan kebutuhan lembaga mitra melalui berbagai skema kewirausahaan dengan memberikan pendampingan. Mahasiswa berlatih untuk memberikan pendampingan sebagai  fasiliator professional.

Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 sd 12.00 ini ditutup dengan penampilan apik dari Moka Band, band Mahasiswa Prodi Pendidikan Masyarakat. Membawakan tiga lagu berturut-turut, para mahasiswa dan dosen mengikuti untaian irama dan lagu dari para penampil. Ketiga lagu ini menjadi pembungkus semangat atas materi yang disampaikan sebelumnya. Semangat para mahasiswa yang harus selalu dipupuk dan dijaga, dari awal hingga akhir masa study.