Kegiatan Proyek Kemanusiaan NGO – Save The Children dalam Kegiatan Training Advocacy dan Kampanye Melalui Media Sosial Bagi Forum Anak Kabupaten Cianjur

Proyek Kemanusiaan merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kegiatan kemanusiaan dalam berbentuk kegiatan sosial. Kami melakukan program Training Advocacy dan Kampanye Melalui Media Sosial Bagi Forum Anak Kabupaten Cianjur ini karena sejalan dengan tujuan Program Proyek Kemanusiaan MBKM Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ yaitu menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan serta melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan mendalami permasalahan yang ada serta turut memberikan solusi.

Kegiatan Training Advocacy dan Kampanye Melalui Media Sosial adalah kegiatan yang berfokus pada pendekatan komunitas terpadu sebagai bagian dari model ekologi sosial, memperluas kerja sama yang lebih erat dengan sekolah dan lingkungan desa dimana sekolah itu berada juga memperkuat jejaring dengan stakeholder terkait di tingkat kabupaten, provinsi bahkan tingkat nasional. Oleh karena itu dalam kegiatan ini, kami bekerja sama dengan Forum Anak Kabupaten Cianjur sepakat untuk memperkuat pendidkan karakter terkait dengan issue perlindungan anak dari kekerasan, kesetaraan gender, kesehatan remaja dan juga memperkuat praktek pengasuhan yang positip untuk orang tua.

 

Kegiatan Training Advocacy dan Kampanye Melalui Media Sosial dilaksanakan guna mendorong partisipasi anak untuk lebih bisa menyuarakan dan terlibat dalam program, melakukan kampanye sebagai upaya advokasi terkait dengan perlindungan anak, mengurangi tingkat perundungan, kekerasan seksual, intoleransi, dan memperkuat kesetaraan gender yang dapat menciptakan gerakan massif baik di sekolah, masyarakat melalui penguatan forum anak. Program ini menjangkau lebih dari 30 sekolah, 5 desa yang ada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Program ini dilaksanakan di Cianjur pada tanggal 26-28 Mei 2023. Pada pelaksanaannya, kelima desa yang berpartisipasi yaitu Desa Sindangsari, Desa Ramasari, Desa Cihaur, Desa Nagrak dan Desa Sawah Gede dibagi menjadi lima kelompok sesuai Desa masing-masing, serta kami kelompok Balder bertugas menjadi co-fasilitator untuk setiap kelompok tersebut. Fungsi co-fasilitator dikegiatan ini guna mendampingi setiap kelompok agar terciptanya diskusi terhadap setiap materi yang dijelaskan, serta ikut memberi masukan saat diskusi kelompok berlangsung.

Pada hari pertama kegiatan ini dilaksanakan yaitu tanggal 26 Mei 2023. Marselina Kristi Praptiwi sebagai pemateri pertama menjelaskan materi terkait advokasi. Diskusi dilaksanakan dengan membahas permasalahan yang terjadi di masing-masing desa, dengan menjabarkan permasalahan tersebut disertai dengan target advokasi dari permasalahan tersebut dibantu oleh tim co-fasilitator, yang dimana target advokasi ini adalah sasaran yang akan dipengaruhi agar menjadi lebih baik. Seperti yang kita ketahui, dari advokasi tersebut bisa mengubah sikap, perilaku dan pengetahuan, mengubah atau membuat kebijakan, mengubah cara-cara orang melakukan sesuatu, serta melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar pekerjaan program. Setelah diskusi dilaksanakan, dilanjutkan dengan presentasi oleh masing-masing kelompok. Kemudian diakhir diskusi, masing-masing kelompok menggambarkan harapan mereka 5 tahun kedepan untuk desa mereka masing-masing dalam bentuk gambar postingan Instagram.

Pada hari kedua yaitu tanggal 27 Mei 2023. Dayinta Sekar Pinasthika sebagai pemateri pertama menjelaskan materi terkait kampanye. Diskusi dilaksanakan dengan melakukan pembahasan mengenai isu yang ingin dikampanyekan oleh masing-masing desa. Kampanye sendiri umumnya berfungsi sebagai usaha untuk mempengaruhi pemerintah, mengubah norma sosial dan perilaku masyarakat agar berdampak positif bagi kehidupan anak-anak secara berkelanjutan. Setelah itu, Alfiyya Dhiya Haq sebagai pemateri kedua menjelaskan materi terkait Media Sosial.

Pada hari ketiga yaitu tanggal 28 Mei 2023. Kami selaku tim co-fasilitator bersama child campaigner di masing-masing kelompok ikut merancang rencana advokasi dan kampanye serta membuat konsep untuk kampanye melalui media sosial, lalu rancangan tersebut dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.

Hasil akhir dari kegiatan ini membuat peserta lebih memperkuat kesadaran dan praktik perlindungan anak, penghormatan dan perlakuan yang lebih setara dan adil terhadap anak laki- laki dan perempuan baik ditingkat sekolah juga lingkungan rumah tangga dengan lebih melibatkan peran orang tua/pengasuh dan anggota keluarga lainnya dan juga guru. Diharapkan sekolah dan masyarakat juga lebih peduli dan sensitif terhadap pemenuhan dan dukungan sosial dan kesehatan bagi remaja.